Shares

Pola analisa lilin bentuknya serupa spinning top yang menunjukkan perbedaan minimal antara harga pembukaan dan penutupan sesi perdagangan.  Pola ini menunjukkan bahwa dalam perjuangan "banteng" dan "beruang", tidak ada pihak yang mencapai sukses dan harga selama periode penawaran hampir tidak berubah.

Penunjuk klasik ini dibikin pada 1930-an untuk memprediksi indeks saham Nikkei. Sekarang pengaturannya sepenuhnya disesuaikan dengan pasar modern, dan digunakan untuk mendeteksi tren yang muncul.

Lilin Japang yang punya badan kecil dan bayang panjang. Bisa membukti perubahan tren karena keadaan pembeli dan penjual belum tentu.